Broker Lokal – Inflasi yang relatif lebih rendah di Asia berarti bank-bank sentral di kawasan ini dapat lebih berfokus pada kondisi-kondisi domestik dan tidak terlalu memperhatikan apa yang mungkin Federal Reserve AS lakukan ketika menetapkan kebijakan moneter, demikian ungkap Dana Moneter Internasional (IMF) pada hari Selasa.
“Kawasan ini sedang menuju ‘soft landing’ berkat disinflasi yang cepat sehingga menciptakan ruang untuk pelonggaran kebijakan moneter,” kata pemberi pinjaman dalam sebuah laporan. Meskipun laju ekspansi ekonomi diperkirakan akan melambat dalam dua tahun ke depan.
“Jangan terlalu terikat pada apa yang telah The Fed lakukan. Lihatlah apa yang terjadi pada inflasi (di dalam negeri),” kata Direktur IMF untuk Asia Pasifik Krishna Srinivasan kepada para wartawan setelah rilis laporan Regional Economic Outlook.
“Negara-negara Asia berada dalam posisi yang lebih baik dalam menghadapi pergerakan nilai tukar saat ini. Hal ini karena berkurangnya gesekan-gesekan keuangan dan fundamental makro. Serta kerangka kerja institusional yang lebih baik. Dan harus terus membiarkan nilai tukar bertindak sebagai penyangga terhadap goncangan-goncangan.”
IMF memperkirakan pertumbuhan di kawasan ini akan melambat dari 5% pada 2023 menjadi 4.5% tahun ini dan 4.3% pada 2025 dengan risiko jangka pendek yang “secara luas seimbang”.
“Perlambatan struktural di China termasuk koreksi di sektor propertinya. Akan tetap menjadi faktor kunci dalam perlambatan pertumbuhan,” kata laporan IMF. Dan menambahkan bahwa wilayah ini tetap rentan terhadap guncangan harga komoditas. Demikian juga gangguan perdagangan karena konflik-konflik di Timur Tengah dan Ukraina.
Pertumbuhan di China, negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia, kemungkinan akan melambat dari 5.2% di tahun 2023 menjadi 4.6% di tahun ini. Selanjutnya menjadi 4.1% di tahun 2025.
“Kebijakan-kebijakan untuk mengatasi tekanan di sektor properti dan untuk mendorong permintaan domestik akan membantu China dan kawasan ini. Namun kebijakan-kebijakan yang berkontribusi pada kelebihan kapasitas akan merugikan,” ujar Srinivasan.
Untuk mengikuti rekomendasi harian, silahkan bergabung di account telegram CyberFutures @CFNewsJkt.